Pemkot Pangkalpinang Fokus Siapkan Langkah Cepat Atasi Kenaikan Harga Beras

ALINEANEWS.ID – Pemerintah Kota Pangkalpinang menaruh perhatian serius terhadap kenaikan harga beras medium dan premium yang terjadi di wilayahnya.

Hal ini disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pangkalpinang Mie Go usai menghadiri Rapat Koordinasi membahas kenaikan harga beras di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang digelar di Smart Room Center (SRC) Kantor Wali Kota Pangkalpinang, Senin (25/08/2025).

Usai acara rakor, Mie Go menjelaskan, rapat tersebut fokus pada evaluasi harga beras, khususnya jenis medium yang saat ini mengalami kenaikan.

“Kenaikan ini tidak hanya terjadi di Kota Pangkalpinang saja, melainkan juga di 483 kabupaten/kota di Indonesia. Hanya 31 kota saja yang tidak mengalami kenaikan harga beras medium,” ujarnya.

Menurutnya, kenaikan harga beras juga terjadi di daerah penghasil seperti Jawa, sehingga wajar jika Pangkalpinang yang bukan daerah penghasil beras ikut terdampak.

Adapun kenaikan harga beras medium di kota Pangkalpinang tercatat sekitar 3,05 persen dari harga HET, atau sekitar Rp13.500 per kilogram, sedangkan HET ditetapkan Rp13.100 per kilogram.

“Memang kenaikannya tidak terlalu besar, hanya sekitar Rp. 400 per kilogram. Namun tetap saja, ketika harga melampaui HET, hal itu memberatkan masyarakat. Karena itu, kami perlu memastikan penyebabnya, apakah faktor distribusi, kebutuhan lokal, atau bahkan ada penimbunan,” terang Sekda.

Ia menambahkan, pihaknya bersama Bulog telah menyiapkan langkah cepat untuk menjaga ketersediaan beras. Salah satunya dengan memastikan penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) sebanyak minimal 30 ton per hari ke ritel maupun pasar tradisional.

“Selain itu, kami juga akan melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah distributor, antara lain di sekitar Makam Pahlawan jalan Koba, Air Mawar, dan Selindung, yang merupakan titik penyaluran beras SPHP antar pulau,” jelasnya.

Tak hanya itu, Pemkot Pangkalpinang juga menyiapkan program Gerakan Pangan Murah pada 29 Agustus 2025 sebagai langkah konkret dalam membantu masyarakat.

“Ada beberapa langkah cepat yang akan kita ambil, mulai dari sidak terhadap distributor, melakukan gerakan pangan murah, hingga pasar murah,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *