Inflasi Terendah di Babel, Pemkot Pangkalpinang Raih Apresiasi dari Kemendagri

ALINEANEWS.ID – Pemerintah Kota Pangkalpinang kembali menorehkan prestasi. Kali ini, apresiasi datang dari Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia atas keberhasilan dalam mengendalikan laju inflasi di daerah.

Hal tersebut disampaikan oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Pangkalpinang, Juhaini, saat hadir mewakili Penjabat Wali Kota Pangkalpinang dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah dan Evaluasi Program 3 Juta Rumah yang digelar Kemendagri secara virtual melalui Zoom Meeting dari Smart Room Center Kantor Wali Kota Pangkalpinang, Selasa (29/07/2025).

Didampingi sejumlah kepala perangkat daerah terkait, Juhaini mengungkapkan bahwa tingkat inflasi di Pangkalpinang per Juli 2025 tercatat sebesar 0,96 persen (year on year), dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,9.

Angka ini menjadikan Pangkalpinang sebagai kota dengan inflasi terendah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, sekaligus masuk dalam 10 besar kota dengan inflasi terendah secara nasional.

“Alhamdulillah, kita mendapat apresiasi langsung dari Sekjen Kemendagri, Pak Komjen Tomsi Tohir. Ini menjadi motivasi bagi kita untuk terus menjaga stabilitas harga dikota Pangkalpinang,” ujar Juhaini saat memberikan keterangan.

Ia menjelaskan bahwa kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi penyumbang inflasi terbesar, yakni sebesar 0,68 persen.

Menyikapi hal ini, Pemerintah Kota telah mengambil sejumlah langkah strategis, salah satunya dengan menyalurkan 148,12 ton cadangan pangan pemerintah kepada 7.406 kepala keluarga, masing-masing menerima 20 kg beras untuk bulan Juni dan Juli.

Selain itu, Pemkot juga rutin melakukan pemantauan harga dan ketersediaan bahan pangan di dua pasar utama, yakni Pasar Rakyat Kodonggal dan Kampung Melayu. Dari hasil pemantauan, tidak ditemukan lonjakan harga yang signifikan.

“Kita juga melakukan pemantauan rutin terkait kelancaran distribusi bahan pangan dan memastikan stok tetap tersedia. Sejauh ini, distribusi berjalan lancar dan tidak ada kenaikan harga,” tambahnya.

Pemkot Pangkalpinang terus memperkuat sinergi dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) melalui rapat rutin bulanan guna menyusun dan mengevaluasi kebijakan pengendalian harga.

Menanggapi arahan dari Kemendagri dalam rapat koordinasi tersebut, Juhaini menegaskan bahwa Pemkot akan terus memperkuat program-program pengendalian inflasi yang sudah berjalan, termasuk pasar murah, pemantauan harga harian, dan penyaluran bantuan pangan.

“Pemerintah kota Pangkalpinang terus berkomitmen menjaga inflasi agar tetap sesuai dengan target nasional. Namun tidak lupa saya ucapkan terima kasih atas dukungan seluruh elemen masyarakat,” tutup Juhaini.

Dalam rapat virtual tersebut, Kemendagri juga membahas dukungan pemerintah daerah terhadap program nasional pembangunan 3 juta rumah. Namun bagi Pemkot Pangkalpinang, fokus utama tetap pada pengendalian inflasi sebagai bentuk tanggung jawab dalam menjaga daya beli dan kesejahteraan masyarakat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *