Gelar Rapat Koordinasi Penurunan Stunting, Sekda Mie Go Targetkan Zero Stunting di Tahun 2026

ALINEANEWS.ID – Pemerintah Kota Pangkalpinang menggelar Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting Semester I Tahun 2025 sebagai bagian dari komitmen berkelanjutan untuk menekan angka stunting di daerah tersebut. Kegiatan ini menekankan pentingnya pemantauan dan monitoring secara intensif di setiap wilayah kelurahan.

Sekretaris Daerah Kota Pangkalpinang, Mie Go, yang membuka langsung kegiatan tersebut, memberikan apresiasi kepada seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) atas dedikasi mereka dalam memberikan layanan terbaik, khususnya kepada masyarakat kurang mampu.

“Yang paling penting dalam upaya menurunkan stunting adalah kemauan kita bersama. Kita punya banyak SDM di lapangan kader, posyandu, SPM, RT, RW, hingga lurah. Mereka adalah ujung tombak yang paling memahami kondisi masyarakat di wilayah masing-masing,” ujar Mie Go saat memberikan sambutan, Selasa (29/07/2025).

Ia menekankan bahwa data yang akurat menjadi kunci utama dalam pengambilan kebijakan. Menurutnya, keberhasilan program penurunan stunting sangat bergantung pada validitas data, rencana aksi yang fokus, dan kolaborasi lintas sektor, termasuk dukungan dari pihak swasta.

“Meskipun angka stunting di Pangkalpinang sudah menunjukkan penurunan, upaya pencegahan tetap menjadi prioritas. Yang terpenting saat ini adalah memiliki data akurat agar langkah ke depan lebih terarah,” tambahnya.

Salah satu program yang akan tetap dilanjutkan adalah pembagian telur kepada keluarga berisiko stunting. Program ini bersifat sukarela namun dinilai efektif membantu mencukupi kebutuhan gizi anak.

“Pembagian telur akan kita lanjutkan bersama OPD. Ini bukan hanya tugas pemerintah, tetapi menjadi tanggung jawab kita bersama. Jika ada sektor swasta yang ingin berkontribusi, tentu sangat kami apresiasi,” ujarnya.

Pemkot Pangkalpinang menargetkan angka stunting dapat ditekan hingga 14 persen tahun ini, dan optimistis mencapai zero stunting pada tahun 2026.

“Dengan program yang tepat, aksi yang jelas, dan gotong royong semua pihak, saya yakin kita bisa mewujudkan nol stunting. Mulailah dengan memastikan data valid, lalu lakukan survei ulang agar intervensi kita benar-benar menyasar kelompok yang tepat,” tegas Mie Go.

Ia juga mengajak seluruh OPD dan masyarakat untuk konsisten menjalankan program-program yang telah terbukti efektif, termasuk bantuan telur bagi keluarga berisiko stunting.

Dengan pendekatan berbasis data, sinergi lintas sektor, dan keterlibatan aktif masyarakat, Pemerintah kota berharap penurunan angka stunting dapat berjalan efektif dan berkelanjutan.

“Mari kita fokus dan miliki semangat bersama untuk menuntaskan stunting di Pangkalpinang. Zero stunting bukan hal mustahil jika kita bergerak bersama,” pungkasnya.

Diketahui, upaya Konkret Penurunan Stunting melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (P3AKB) Kota Pangkalpinang dan sejumlah program yang telah dilaksanakan dalam upaya percepatan penurunan stunting, antara lain:

• Pendampingan dan pemantauan oleh Tim Pendamping Keluarga

• Rapat mini lokakarya stunting di tingkat kecamatan

• Koordinasi rutin di tingkat kota

Berdasarkan data pendampingan hingga Juli 2025, sebanyak 6.160 sasaran telah didampingi, dengan 1.725 di antaranya masuk kategori berisiko stunting. Rinciannya sebagai berikut:

Calon Pengantin (Catin): 99 didampingi, 44 berisiko

Ibu Hamil (Bumil): 1.022 didampingi, 542 berisiko

Ibu Pasca Persalinan (Bufas): 560 didampingi, 241 berisiko

Baduta dan Balita: 2.756 didampingi, 898 berisiko.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *